Jumat, 01 September 2017

Ngemil Di Malam Hari Membuat Anda Berisiko Terkena Kanker Kulit

Ngemil Di Malam Hari Membuat Anda Berisiko Terkena Kanker Kulit

Ngemil Di Malam Hari Membuat Anda Berisiko Terkena Kanker Kulit
Ngemil Di Malam Hari Membuat Anda Berisiko Terkena Kanker Kulit

PISANGCOKLAT - Ngemil Di Malam Hari Membuat Anda Berisiko Terkena Kanker Kulit Makan saat kita harus tidur bisa mengganggu kemampuan kulit kita untuk melindungi diri dari sinar matahari yang berbahaya, kata periset. Secara khusus, per rilis berita ScienceDaily, yang larut malam bisa mengacaukan jam biologis kulit, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi keefektifan pada siang hari enzim tertentu yang melindungi kulit dari sinar ultraviolet matahari.

Bahkan Dr. Joseph S. Takahashi-ahli genetika yang mengklaim 1997 ketenarannya menemukan "gen jam" yang mengatur ritme sirkadian mamalia kita - tercengang saat melihat hasil penelitian terbarunya, yang diterbitkan dalam jurnal Cell Report.

"Temuan ini mengejutkan," katanya. "Saya tidak berpikir kulit memperhatikan saat kita makan." Tikus dalam percobaan ini yang makan hanya di siang hari (yaitu, bukan waktu makan normal makhluk malam hari nocturnal) tidak mengekspresikan sebanyak gen gen XPA selama mereka seharusnya beristirahat.

Mereka juga menderita kerusakan kulit yang lebih parah saat terkena sinar UVB daripada tikus yang diberi makan di malam hari dan yang tidak menunjukkan pergeseran siklus XPA. Penelitian ini mengikuti penelitian lain yang menunjukkan, misalnya, bahwa minum di pantai itu buruk, lapor Los Angeles Times.

Para peneliti mengakui bahwa penelitian tersebut mungkin tidak berbicara mengenai bagaimana gen kulit manusia bereaksi terhadap asupan makanan, atau apakah makhluk diurnal (siang hari) rentan terhadap waktu tidur yang menyusu seperti tikus di malam hari dalam penelitian ini, lapor Food52.

"Tapi sangat menarik bagi saya bahwa kulit akan sensitif terhadap waktu asupan makanan," rekan penulis studi Bogi Andersen mengatakan, per rilis. (Simak bagaimana paus menghindari sengatan sinar matahari.)
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Pages

Kontributor